BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan usaha merupakan langkah
awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk
menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi
setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha harus dibuat karena
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu
pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam
berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak mudah
menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.
1.2 Rumusan
Masalah
1) Apakah
yang dimaksud dengan rencana usaha?
2) Apakah
tujuan dan manfaat rencana usaha?
3) Bagaimana
tahapan penyusunan rencana usaha?
4) Apa
yang dimaksud dengan outline usaha?
5) Apakah
yang dimaksud dengan kesalahan rencana usaha?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin di capai dalam
penulisan makalah ini yaitu mengetahui definisi rencana usaha, tujuan dan manfaat,
cara penyusunan sehingga mampu membuat suatu
perencanaan usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Perencanaan Usaha
Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang akan
dilakukan untuk masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
Rencana bisnis (business
plan) adalah ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan oleh
wirausaha yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang
dan strategi pemasaran, serta keterampilan dan kemapuan manajer.[1]
Menurut Timmons, Muzyka,
Stevenson & Bygrave (1987) menyatakan bahwa kualitas rencana bisnis yang
dihasilkan dari banyak program entrepreneurship merupakan kunci pembelajaran
yang efektif.[2]
Menurut Dan Steinhoff dan John F.
Burgess (1993) (dalam Suryana,2003) wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang
berusaha. Untuk dapat melakukan semua itu diperlukan sebuah perencanaan yang
tepat dan terperinci, sebab perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk
memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup
pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan
dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha.[3]
Seorang wirausaha, menurut Norman M.
Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003), mengemukakan
definisi wirausaha sebagai berikut : Wirausaha adalah orang yang menciptakan
bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan
mengombinasikan sumber-sumber yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki kemampuan menyusun rencana
usaha yang terangkum di dalamnya teknik bisnis yang akan dijalankan,
visualisasikan usaha, cara menggali dan mengelola sumber daya perusahaan.
Perencanaan
usaha haruslah didasarkan atas kebutuhan-kebutuhan
utama dari perusahaan, dan bukan atas motif –motif pribadi. Perencanaan itu
akan berhasil sejauh kegiatan-kegiatan itu terkait langsung kepada kebutuhan
dan sasaran-sasaran usaha yang ditetapkan.[4]
2.2 Tujuan dan Manfaat
Rencana Usaha
1. Tujuan
rencana usaha
a. Sebagai
rencana aksi atau action plan
Sebuah
perencanaan usaha akan membantu untuk bergerak dan mengambil tindakan bisnis.
Kita mungkin sudah lama memikirikan untuk memulai sebuah usaha, tetapi
prosesnya mungkin tampak seperti sesuatu yang menakutkan dan terlalu kompleks.
Sebuah rencana usaha akan membantu untuk memilah-milah proses dimaksud menjadi
bagian-bagian kecil yang lebih jelas. Jadi, menulis sebuah perencanaan usaha
akan membantu dalam mengambil tindakan bisnis dengan membagi masalah besar
kedalam masalah-masalah kecil yang tidak terlalu rumit.
b. Sebagai
peta jalan atau road map
Seketika
pada saat memulai usaha, perencanaan usaha akan menjadi alat yang sangat
berguna agar usaha tetap pada arah yang diinginkan. Sebuah rencana bisnis
membantu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sehingga perencanaan usaha
akan membantu pihak lain untuk memahami
visi usaha yang dijalankan, termasuk supplier, pekerja, mitra bisnis, teman dan
keluarga.
c. Sebagai
alat penjualan atau sales tool
Perencanaan
usaha dalam tahap ini merupakan alat yang bisa dipergunakan untuk meyakinkan
investor untuk menempatkan investasinya diusaha tersebut. Sebuah perencanaan
usaha yang ditulis dengan baik akan mendekatkan pengelola usaha dengan
pihak-pihak yang melihat bahwa ide bisnis yang ditawarkan akan menguntungkan mereka.
2. Manfaat rencana usaha
Manfaat rencana usaha bagi Entrepreneur, yaitu :
a. Menguraikan
waktu usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan untuk suatu bisnis.
b. Berbagai
analisis menempatkan entrepreneur untuk teliti dan berhati-hati.
c. Menyediakan
benchmark.
d. Sebagai alat
komunikasi untuk investor.
Manfaat rencana usaha bagi pemilik
dana, yaitu :
a.
Menguraikan potensi pasar dan rencana untuk mengamankan pasar.
b.
Mengilustrikan kemampuan untuk memenuhi kewajiban.
c.
Mengidentifikasi resiko kritis dan peristiwa krusial serta rencana
kontigensi.
d.
Menyediakan informasi untuk evaluasi bisnis dan keuangan.
2.3 Penyusunan Rencana Usaha
Suatu rencana usaha
biasanya disusun berdasarkan fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran
atau penjualan, produksi, keuangan dan fungsi ketenagaan atau sumber daya manusia.
Meskipun tidak ada pembakuan, tetapi bagi wirausaha yang mengerti situasi pasar,
maka anda tentukan memulai menyusun rencana dengan pertama-tama menyusun rencana
pemasaran, kemudian rencana produksi, personalia, rencana keuangan dan sebagainya.
Rencana-rencana fungsi operasional adalah :
1). Rencana Pemasaran
Berisi tentang perkiraan
dan taksiran :
a. Volume permintaan, baik untuk permintaan (konsumen)
industry maupun untuk konsumsi akhir.
b. Volume penjualan yang mampu dicapai, serta daerah pemasarannya.
c. Program pemasaran, mencakup bauran pemasaran (marketing mix).
d. Kebijakan harga jual, dikaitkan dengan harga produk/jasa
pesaiang.
2). Rencana Produksi
Berisi tentang perkiraan mengenai :
a.
Mesin atau alat-alat
yang digunakan dalam proses menghasilkan barang atau jasa.
b.
Pemasok dan kapasitas
pemasok.
c.
Pemilihan lokasi
pabrik/tempat usaha.
d.
Desain proses
produksi dan karakteristik proses produksi yang dipakai.
e.
Cara pengaturan
persediaan bahan baku, sistem apa yang dipakai, apakah LIPO atau FIFO.
f.
Tenaga kerja
yang dibutuhkan, sehingga selaras dengan jenis teknologi yang digunakan.
g.
Persoalan suku cadang
(purnajual) peralatan yang digunakan, reparasi dan sebagainya.
h.
Persoalan limbah
dan resiko pencemaran dan ancangan penanganannya.
3). Rencana Organisasi dan Manajemen
a.
Struktur organisasi
yang sesuai dengan besarnya perusahaan.
b.
Banyaknya tenaga
kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional usaha dan kualifikasi keahlian
yang diperlukan.
c.
Gaji/upah dan jaminan/fasilitas
lain yang diberikan.
d.
Pembagian tugas
dan jadwal kerja.
e.
Dan lain-lain.
4). Rencana keuangan
Berisi tentang perkiraan dan taksiran atas :
a.
Keburtuhan
modal untuk investas, modal kerja
b.
Aruskas :
-
Penerimaan,
dari kegiatan, penjualan usaha pokok dan
penerimaan dari usaha sampingan.
-
Rincian pengeluaran
atas biaya langsung atau biaya produksi dan biaya tak langsung atau biaya
pemasaran umum dan penyusutan.
-
Laba sebelum pajak.
-
Taksiran pajak.
-
Laba sesudah pajak.
-
Arus kas sesudah
pajak.
-
Pembayaran pokok
pinjaman.
-
Arus kas bersih.[6]
Tujuan penyusunan rencana usaha ini adalah untuk
memudahkan apa yang anda inginkan dalam bisnis yang akan anda tekuni kelak.
Melalui format rencana bisnis,anda akan mudah mengidentifikasi keberhasilan
atau kegagalan sedini mungkin sebelum anda terjun kedalam kegiatan bisnis
tersebut.[7]
2.4 Outline
Rencana Usaha
1. Tampilan Cover
Tampilan
cover depan perencanaan usaha harus menarik dan dapat mewakilkan jenis karakter
dari usaha yang tercerminkan melalui design dan warna yang sesuai.Disamping itu
harus sedapat mungkin memiliki perbedaan dengan pesaing serta,berisi informasi
nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang dapat
dihubungi.
2. Latar
Belakang Pendirian / Perluasan Usaha
a)
Sejarah berdirinya usaha
Berisi
tentang latar belakang bisnis perusahaan 5 W 1 H (What, Who, Why, Where, When dan How)
difokuskan kepada keunikan yang dimiliki oleh perusahaan dan apa yang membuat
anda atau bisnis anda berbeda dengan yang lain.
b)
Visi dan Misi
Perusahaan
Visi
adalah cita-cita yang akan dicapai oleh perusahaan pada periode waktu tertentu
5 sampai dengan 10 tahun. Misi adalah
penjabaran dari visi yang difokuskan dari keberadaan kenapa perusahaan ini penting
untuk dijalankan.Biasanya didalamnya memasukkan unsur kepentingan-kepentingan
dari pemangku kepentingan perusahaan(Konsumen,Pemilik modal,karyawan)
c)
Tujuan Perusahaan
a. Penjelasan tujuan perusahaan,
merupakan
penjabaran dari cita-cita anda yang berhubungan dengan hasil
yang ingin anda capai dari kegiatan usaha yang dijalankan.
b. Penjelasan sasaran
perusahaan, merupakan
penjabaran lebih rinci hasil yang ingin anda capai dari kegiatan usaha yang
dijalankan.Harus terukur dengan jelas baik secara angka nominal maupun
pertumbuhan usaha.
c. Rencana
strategi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan, program dan tahapan yang akan dilakukan
oleh perusahaan dan ke mana Anda akan membawa tim dan sistem Anda secara
bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari usaha Anda dengan
proses yang tepat sasaran dan efisien.
3. Aspek
Pemasaran
a)
Analisis Kondisi Internal dan Eksternal Perusahaan
b)
Gambaran Umum Pasar
c)
Strategi Pemasaran Perusahaan
4. Aspek Manajemen Dan Organisasi
a) Aspek organisasi
Nama Perusahaan / Usaha
Alamat Tempat Usaha
Bentuk Usaha
Struktur Organisasi
Jabaran, jumlah staf dan Uraian Tugas
b) Perijinan
5. Aspek
Operasional
a) Produk
1. Dimensi
Produk atau Jasa
2. Nilai/
Manfaat Produk/ Jasa
b)
Proses Produksi atau Pelayanan Jasa
c)
Kapasitas Produksi dan Perencanaan Kegiatan
Operasional ( sesuai dengan karakteristik produk / jasa)
6. Aspek
Keuangan
a)
Kebutuhan Modal Investasi
b)
Kebutuhan Modal Kerja
c)
Pendanaan Usaha
d)
Proyeksi Aliran Kas
e)
Proyeksi Laba Rugi
f)
Proyeksi Neraca
g)
Analisis Kelayakan Usaha
7. Penutup
Berisi
tentang strategi-strategi dan tindakan serta modifikasi untuk mencapai tujuan.
Proposal usaha yang disajikan terkadang perlu dilakukan revisi selama anda
berjalan dengan rencana kerja anda, untuk itu sampaikan secara terbuka
permintaan saran untuk perbaikan proposal anda,buatlah pernyataan yang positif,
fokus dan upaya agar proses dan kesempatan yang ada tetap berjalan.Sampaikan
juga kegigihan dan ketekunan Anda akan memberikan kelimpahan yang Anda inginkan
dan harapkan.[8]
2.5 Kesalahan
Rencana Usaha
Kesalahan sering terjadi dalam menyusun rencana bisnis. Frederick et al
(2006) menjabarkan kesalahan umum terjadi sebagai berikut.
1) Tujuan yang
tidak realistis
Penyusunan
tujuan memperhatikan apakah tujuan yang digariskan mungkin tercapai.
Entrepreneur harus menyusun agenda waktu yang jelas disertai dengan rincian
aksi yang mesti dikerjakan untuk mencapai sasaran realistis yang diinginkan.
2) Kegagalan
mengantisipasi jalan buntu
Entrepreneur
tidak menyadari masalah yang mungkin timbul. Untuk menghindari itu maka
Entrepreneur harus dapat menyebutkan rintangan yang mungkin muncul dan langkah alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi rintangan tersebut.
3) Tidak ada
komitmen dan dedikasi
Entrepreneur
sering kali memulai suatu bisnis dari hobi. Hal yang wajar. Namun, Entrepreneur
sebisa mungkin menghindari kesan tidak memiliki keseriusan dalam menjalankan
usahanya.
4) Kekurangan
pengalaman (bisnis dan teknis)
Entrepreneur
harus dapat menyediakan bukti bahwa ia memiliki pengalaman untuk menjalankan
bisnis dan memiliki latar belakang pengetahuan yang menunjang kemampuannya
dalam mengelola bisnis.
5) Tidak
terdapat ceruk pasar (segmen)
Sekalipun
Entrepreneur memiliki produk yang sangat bagus, tidak menjamin bahwa pasar akan
mau dan mampu membeli produk tersebut. Entrepreneur harus dapat memilih target
pasar yang spesifik dan dapat menunjukkan bahwa produk tersebut akan memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.[9]
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Suatu perencanaan usaha haruslah didasarkan atas kebutuhan-kebutuhan utama dari perusahaan, dan bukan dari
motif –motif pribadi. Perencanaan itu akan berhasil sejauh kegiatan-kegiatan
itu terkait langsung kepada kebutuhan dan sasaran-sasaran usaha yang ditetapkan.
2. Tujuan
rencana usaha
a. Sebagai
rencana aksi atau action plan
b. Sebagai
peta jalan atau road map
c. Sebagai
alat penjualan atau sales tool
3. Manfaat rencana usaha
1) Manfaat
rencana usaha bagi Entrepreneur, yaitu :
a. Menguraikan
waktu usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan untuk suatu bisnis.
b. Berbagai
analisis menempatkan entrepreneur untuk teliti dan berhati-hati.
c. Menyediakan
benchmark.
d. Sebagai alat
komunikasi untuk investor.
2)
Manfaat rencana usaha bagi pemilik dana, yaitu :
a.
Menguraikan potensi pasar dan rencana untuk mengamankan pasar.
b.
Mengilustrikan kemampuan untuk memenuhi kewajiban.
c.
Mengidentifikasi resiko kritis dan peristiwa krusial serta rencana
kontigensi.
d.
Menyediakan informasi untuk evaluasi bisnis dan keuangan.
e. Panduan untuk menilai kemampuan perencanaan dan
manajerial entrepreneur.
4. Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan
fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan,
produksi, keuangan dan fungsi ketenagaan atau sumber daya manusia
5. Kesalahan
sering terjadi dalam menyusun rencana bisnis ada 5, yaitu : 1). Tujuan yang
tidak realistis; 2). Kegagalan mengantisipasi jalan buntu; 3). Tidak ada
komitmen dan dedikasi; 4). Kekurangan pengalaman (bisnis dan teknis); 5). Tidak
terdapat ceruk pasar (segmen)
3.2
Saran
Sebelum
memulai suatu usaha alangkah baiknya membuat perencanaan usaha dahulu.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Arnos, Deny
dan Dewi Fitriasari.2008.Kewirausahaan
dan Manajemen Usaha Kecil 1 (ed.5) HVS.Jakarta:
Salemba..
Wijatno,
Serian.2009.Pengantar Entrepreneurship.Jakarta:
Grasindo.
Keller,
Kevin Lene.1993.Marketing Mind-Sets",
Harvard Business Review.Amerika
Serikat.Pearson.
Anoraga,
Panji dan Djoko Sudantoko.2002.Koperasi,Kewirausahaan,dan
Usaha Kecil.Semarang: PT Rineka Cipta.
Ambadar,
Jackie dan dkk.2007.Membentuk karakter pengusaha.Jakarta:
Kaira.
http://d3bi.fe.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/FORMAT-BUSINESS-PLAN-EDIT.pdf, diakses 04 oktober 2015, jam 09.33 WIB.
[1] Deny
Arnos dan Dewi Fitriasari.2008.Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil 1 (ed.5) HVS.Jakarta: Salemba.
Hal.183.
[3] Kevin
Lene Keller.1993.Marketing Mind-Sets", Harvard Business Review.Amerika Serikat.Pearson. Hal. 97-107.
[6] Panji
Anoraga dan Djoko Sudantoko.2002.Koperasi,Kewirausahaan,dan
Usaha Kecil.Semarang: PT Rineka Cipta.Hal.160-162.
[8] http://d3bi.fe.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/FORMAT-BUSINESS-PLAN-EDIT.pdf, diakses 04 oktober 2015, jam 09.33 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar