Rabu, 04 Maret 2015

MANUSIA MENCARI KEBENARAN



MANUSIA MENCARI KEBENARAN

A.   MANUSIA ADALAH MAKHLUK BERTANYA

                  Manusia adalah makhluk yang dilebihi satu keistimewaan dari makhluk lainnya yaitu akal yang diberikan dari sang pencipta, dan manusia harus mempertanggung jawabkan pemberian istimewanya itu. Manusia diciptakan dengan kelebihan dibanding makhluk lain. Manusia memiliki sifat rasa ingin tahu. Hal ini yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Rasa ingin tahu manusia selalu berkembang, dia selalu bertanya dan bertanya.
                  Rasa ingin tahu membuat manusia dapat memecahkan setiap permasalahan dan pemikiran yang ada di dalam benaknya. Apabila rasa ingin tahu ini dapat dimanfaatkan dengan baik maka akan membawa manusia semakin mengerti dirinya sendiri. Lewat rasa ingin tahu membuat manusia mengetahui kebenaran.
               Jika ia sudah tahu untuk "apa" ia akan bertanya mengapa dan bagaimana hal itu atau suatu fenomena bisa terjadi.  Dengan akalnya manusia terus bertanya, mencari jawaban atas setiap pertanyaan.  Dengan menggunakan akalnya inilah manusia berusaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang muncul pada dirinya.
              Pertanyaan – pertanyaan ini muncul sejak manusia mulai bisa berbicara dan dapat mengungkapkan isi hatinya. Makin jauh jalan pikirannya, makin banyak pertanyaan yang muncul , makin banyak usahanya untuk mengerti. Jika jawaban dari pertanyaan –pertanyaan tersebut mencapai alasan atau dasar, sebab atau keterangan yang sedalam-dalamnya, maka puaslah ia dan tidak akan bertanya lagi.
              Akan tetapi, jika jawaban dari pertanyaan itu belum mencapai dasar, maka manusia akan mencari lagi jawaban yang dapat memuaskannya. Untuk apa sebenarnya manusia bertanya-tanya dan mencari jawab dari pertanyaan-pertanyaan tersebut? Semua itu dilakukan karena manusia ingin mencari kebenaran.

B.   MANUSIA ADALAH HEWAN BERPIKIR

Manusia mempunyai ciri istimewa, yaitu kemampuan berpikir yang ada dalam satu struktur dengan perasaan dan kehendaknya (sehingga sering disebut sebagai makhluk yang berkesadaran). Aristoteles memberikan identitas sebagai animal rationale.
Kesadaran adalah landasan untuk nalar atau berpikir. Apa yang dipikirkan oleh manusia?.
Manusia memikirkan segala sesuatu, baik yang dapat diindera maupun yang tidak dapat diindera. Segala sesuatu yang dapat diindera manusia disebut pengalaman atau experience, sedangkan segala sesuatu yang tak dapat diindera oleh manusi disebut dunia metafisika (meta = beyond, metafisika = beyond experience. Berpikir tentang experience disebut berpikir empirikal, dan berpikir tentang dunia metafisika disebut berpikir transcendental.
Berpikir adalah olah otak untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui. Dengan demikian, berpikir mestinya menghasilkan tahu tentang sesuatu, yang jika diakui secara umum menjadi pengetahuan. Proses mengetahui sesuatu itu membutuhkan waktu berpikir, prosesnya dapat berlangsung cepat atau lambat tergantung pada kerumitannya.
Lazimnya, cara berpikir untuk mengetahui sesuatu itu adalah dengan mengurai atau merangkai sesuatu yang menghasilkan pengertian dan pengetahuan baru. Kegiatan mengurai atau merangkai sesuatu dalam proses berpikir adalah dua hal yang saling berkaitan.
Berpikir adalah suatu proses kegiatan kerja yang melibatkan otak . Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss callosum. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca, bahasa dan berhitung. Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respons berbeda dan harus tumbuh dalam keseimbangan.
Dalam proses menuangkan pikiran, manusia berusaha mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal, dengan harapan bahwa akan lebih mudah mengingat dan menarik kembali informasi di kemudian hari. Sayangnya, sistem pendidikan modern memiliki kecenderungan untuk memilih keterampilan-keterampilan “otak kiri” yaitu matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan dari pada seni, musik, dan pengajaran keterampilan berpikir, terutama keterampilan berpikir secara kreatif.
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi setiap orang sifatnya relatif, oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk memperoleh kebenaran itu juga berbeda untuk setiap orang. Ciri-ciri penalaran adalah: 1) Adanya suatu pola berpikir yang secar luas yang disebut logika, yakni proses berpikir logis yang bersifat jamak (plural) bukan tunggal (singular): dan 2) Penalaran adalah sifat analitik dari proses berpikir, artinya penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analisis yang menggunakan logika ilmiah.
Berdasarkan kriteria penalaran tersebut, masih banyak pola berpikir yang tidak termasuk logis dan analitis, yaitu perasaan yang merupakan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran. Namun kegiatan berpikir juga ada yang tidak berdasarkan penalaran, umpamanya intuisi.

C.      HUBUNGAN “ TANYA” DAN “ PIKER”.

              Ilmu Mantiq menyimpulkan,”manusia hewan berpikir.” Beerling menyimpulkan,”manusia adalah hewan bertanya.” Masalahnya bagi kita bagaimana hubungan antara “piker”dan”Tanya”. Apakah saling bertentangan?apakah berbeda ? atau sama?
            Saudara Harimurti Kridalaksana(1955-1958) berkata,”orang yang berpikir adalah orang yang bertanya. Orang yang tidak pernah bertanya tidak pernah berpikir!”. Manusia tidak dapat melepaskan sesuatu dari pikirannya. Jadi sebagai manusia kita seharusnya banyak bertanya karena manusia yang bertanya adalah manusia yang berpikir.

HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DAN SOSIAL DASAR



 1.    Hakikat IBSD dan Ruang Lingkup

1)      Hakikat ISD dan IBD

Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
a. Ilmu alamiah (natural sciences), meliputi : fisika, kimia, astronomi, biologi, botani dan lain-lain.
b. Ilmu sosial (social sciences), meliputi : sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, geografi dan lain-lain.
c. Pengetahuan budaya (the humanities) meliputi : bahasa, agama, kesusasteraan, kesenian dan lain-lain.
Ilmu sosial dasar (ISD) termasuk dalam kelompok ilmu sosial. Namun, ISD tida bersifat sebagai pengantar kearah suatu bidang di siplin ilmu sosial sebagaimana pengantar ilmu politik, pengantar antropologi, pengantar sosiologi. ISD menggunakan pengertian yang berasal dari berbagai disiplin ilmu untuk menggapai masalah-masalah sosial, kususnya yang di hadapi masyarakat Indonesia.
Ilmu social dasar (ISD) adalah ilmu-ilmu social dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah social yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.


ISD mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbal balik manusia dengan liingkungannya. Adapun sasaran atau objek kajian ISD adalah sebagai berikut :
a.       Bebagai kenyataan bersama yang merupakan masalah social yang dapat ditanggapi melalui pendekatan sendiri maupun pendekatan antarbidang (interdisiplin).
b.      keanekaragaman golongan dan kesatuan social dalam masyarakat yang masing-masing memiliki kepentingan dan kebutuhan sendiri, tetapi terdapat juga persamaan kepentingan yang dapat mengakibatkan kerja sama dan pertentangan.

Tujuan matakuliah ISD adalah membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Ilmu budaya social (IBD) adalah suatu pengetahuan  yang menelaah berbagai masalah kamanusiaan dan budaya,dengan menggunakan pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan atau keahlian.
Pokok kajian IBD adalah berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya serata hakikat manusia yang satu. Termasuk pula didalamnya pemahaman akan sistem nilai budaya, yaitu konsepsi tentang niali yang hidup dalam pikiran sebagian besar masyarakat. Sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman bagi sikap mental, pola pikir, dan pola perilaku warga masyarakat.
Tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap masalah-masalah budaya sehingga daya tangkap, persepsi, dan penalaran budaya mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.
Namun dalam rangka efektivitas dan keterpaduan maka sesuai SK Dirjen No.44/2006 pengorganisasian materi maupun teknik penyajiannya digabungkan menjadi ISBD. Dengan demikian, ilmu sosial budaya dasar (ISBD) dapat dikatakan sebagai paduan atau integrasi dari kajian ISD dan IBD. Setelah integrasi dari ISD dan IBD, ISBD memiliki kompetensi dasar menjadi ilmuwan yang professional, yakni yang berpikir kritis, kreatif, sistemik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, serta memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif(SK Dirjen Diktif No.44 tahun 2006).

2)      Ruang Lingkup ISBD
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi:
a.       Individu, keluarga, dan masyarakat.
b.      Masyarakat desa dan masyarakat kota.
c.       Masalah penduduk.
d.      Pelapisan sosial.
e.       Pemuda dan sosialisasi.
f.       Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.

Ruang lingkup yang dijadikan tema dalam mata kuliah IBD mencakup hal-hal berikut :
a.       Manusia dalam pandangan hidup.
b.      Manusia dan keindahan.
c.       Manusia dan keadilan.
d.      Manusia dan cinta kasih.
e.       Manusia dan tanggung jawab.
f.       Manusia dan kegelisahan.
g.      Manusia dan harapan

Substansi kajian ISBD bersadarkan ketentuan dalam surat Keputusan Dirjen Dikti No.30/Dikti/Kep/2003 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi Indonesia, mencakup pokok-pokok kajian sebagai berikut :
a.       Pengantar ISBD.
b.      Manusia sebagai makhluk budaya.
c.       Manusia dan peradaban.
d.      Manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
e.       Manusia, keragaman, dan kesederajatan.
f.       Moralitas dan hokum.
g.      Manusia, sains, dan teknologi.
h.      Manusia dan lingkungan.
Sedangkan menurut ketentuan baru, yaitu Surat Keputusan Dirjen Dikti No.44/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi, substansi kajian ISBD meliputi hal-hal berikut :
a.       Pengantar ISBD.
b.      Manusia sebagai makhluk budaya.
c.       Manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
d.      Manusia dan peradaban.
e.       Manusia, keragaman, dan kesederajatan.
f.       Manusia, nilai, moral, dan hokum.
g.      Manusia, sains, teknologi, dan seni.
h.      Manusia dan lingkungan.

8)      Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh manusia untuk memanfaatkan kemakmuran dan pengurangan kemiskinan.


3)      ISBD Sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)  Dan Pendidikan Umum

1.      ISBD meupakan Kelompok MBB di perguruan Tinggi
menurut keputusan menteri pendidikan nasional republic Indonesia nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurukulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa, kelompok bahan kajian dan pelajaran yang dicakup dalamsuatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum terdiri atas:
a.       kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b.      kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.
c.       kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan tenaga ilmudan keterampilan yang dikuasai.
d.      kelompok matakuliah prilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan umtuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam karya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasr ilu keterampilan yang dikuasai.
e.       kelompok metakuliah berkrhidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan dengan keahlian dalam berkarya.
Berdasarkan surat keputusan dirjen dikti No.30 /Dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehibupan bermasyarakat di perguruan tinggi maka ISBD termasik dalam kelompok MBB. selengkapnya, mata kuliah yang termasuk dalam MBB terdiri atas :
a.       Ilmu social dan budaya dasar (ISBD)
b.      Ilmu kealaman dasar (IAD)
A.     Visi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadianm kepekaan social, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

B.     Misi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)

Misi kelompok MBB di pergguruan tinggi membantu meumbuhkembangkan daya kritis, daya creative, apresiasi, dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai          social dan budaya demi memantapkan kepribadiannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku makhluk hidup dan makhluk social yang memiliki sifat sebagai berikut :
1)         Bersikap demokratis, berkeadapan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2)         Memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3)         Ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social budaya dan lingkungan hidup secara arif.

c.       Kompetensi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)

Standar kompetensi kelompok MBB yang harus dikuasai mahasiswa meliputi berpikir kritis,kreatif,sistematis, ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis, memiliki apresiasi, kepekaan dan empati social, bersikap demokratis, berkeadapan, dan menjunjung tinggi nilai kemampuan, memiliki kepedulian terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni sehingga dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social,budaya,dan lingkungan hidup secara arif.
Kompetensi dasar untuk bidang ISBD adalah menjadi ilmuwan dari dan professional yang berpikir kritis, kreatif, sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah social dan busaya secara arif.
Kompetensi dasar untuk IAD adalah menajadi ilmuwan dan professional yang berfikir kritis, kreatif, sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, lingkungan hidup, mempunyai wawasan luas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat ikut berperan dalam mencari solusi pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.

2.      ISBD sebagai program pendidikan umum (general education)
Pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dam kesenian. Pendidikan tinggi dilaksanakan diperguruan tinggi dan oleh perguruan tinggi atas pendidikan akademik dan pendidikan professional.
ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang bersifat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal. Menempatkan diri sebagai anggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta kemampuan untuk memiliki tanggung jawab social kemasyarakatan. Tanggung jawab itu diwujudkan dengan keikutsertaan dalam memecahkan masalah social dimasyarakatnya sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
Program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang pengetahuan keahlian serta golongan asal masing-masing, membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang berlangsung, menghadapkannya dengan masalah-masalah susila serta masalah yang diwujudkan oleh kenyataan-kenyataan kehidupan sosialm ekonomi, dan politik yang secara sadar ataupun tidak sadar senantiasa dihadapinya, memberikan pengertian pada mereka mengenai hubungan dan keterkaitan dari ilmu pengetahuan. Singkatnya, program pendidikan umum diharapkann dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih terbuka, disertai rasa tanggung jawab yang lebih kuat.